Berharap Berobat Gratis, Warsih Harus Bayar di RS Pelabuhan

Written By rajablos on Selasa, 04 Desember 2012 | 00.54


JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan Warsih (41) untuk mendapatkan kesembuhan dengan pengobatan gratis tak terpenuhi. Warga Gang VIII Blok D, Kampung Beting Remaja, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, itu justru harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai pengobatannya di Rumah Sakit Pelabuhan, Jakarta Utara.


Kisah pilu ini dialaminya ketika mengalami komplikasi darah tinggi, gejala stroke, dan pecah pembuluh darah otak. Dengan keterbatasan biaya dan latar belakang tidak mampu, Warsih dan suaminya, Asyam Arifin (44), memantapkan hati untuk berobat di Rumah Sakit Pelabuhan.


Sebelum berobat, suami-istri itu sudah membayangkan akan mendapatkan layanan pengobatan gratis sebagaimana dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meluncurkan Kartu Jakarta Sehat (KJS), awal bulan lalu. Karena tak memiliki KJS, Warsih  mengandalkan kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta untuk mendapatkan layanan pengobatan gratis.


Harapan itu tinggallah harapan. Di RS tersebut, Warsih justru diminta membayar biaya berobat ratusan ribu rupiah. Ditemui wartawan di RS Pelabuhan, Koja, Senin (3/12/2012) sore, Asyam yang mengurus administrasi pengobatan istrinya mengatakan bahwa ia sudah berusaha menunjukkan salinan KTP DKI Jakarta milik Warsih. Namun, petugas RS tetap meminta biaya perawatan dan menebus obat kepada Asyam.


"Saya sudah kasih fotokopi KTP DKI istri saya ke petugas, tapi malah diminta KTP dan KK. Jadi awalnya saya disuruh bayar Rp 1,2 juta, tapi saya hanya uang Rp 500.000 buat biaya perawatan," ujar Asyam.


Selama perawatan, lanjut Asyam, istrinya sudah tiga mengeluarkan uang, yaitu Rp 500.000 untuk biaya perawatan istrinya, Rp 202.000 untuk menebus infus dan obat, serta Rp 37.000 menebus obat. Total biaya yang sudah dikeluarkan Asyam adalah Rp 739.000. Hingga kini keadaan Warsih masih kritis dan terbaring di Ruang IGD RS Pelabuhan.


Kepala RS Pelabuhan Syaiful Huda meengakui ada kesalahpahaman antara petugas RS dengan keluarga pasien. Hal itu dikarenakan keluarga pasien hanya menunjukkan salinan KTP yang kurang jelas. Petugas pun meminta kartu keluarga pasien untuk mengecek keabsahan KTP tersebut.


"Kami tidak menolak KTP, kesalahpahaman ada pada petugas kami karena fotokopi KTP enggak jelas dan tidak menunjukkan aslinya, sehingga petugas minta KK. Petugas kami tidak mau melanggar peraturan rumah sakit, apalagi suaminya tidak punya KTP Jakarta. Sebenarnya itu tidak masalah karena petugas kami minta KTP asli," jelas Syaiful.


Mengenai adanya biaya yang dikeluarkan pasien itu, Syaiful berjanji akan segera mengembalikan uang tersebut kepada keluarga pasien karena itu masuk dalam jaminan KJS. Ia menjadikan hal tersebut sebagai masukan dan akan mengevaluasinya di kemudian hari. Ia juga memohon maaf atas terjadinya kesalahpahaman tersebut.












Anda sedang membaca artikel tentang

Berharap Berobat Gratis, Warsih Harus Bayar di RS Pelabuhan

Dengan url

http://naturalhealthybeautifulskin.blogspot.com/2012/12/berharap-berobat-gratis-warsih-harus.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Berharap Berobat Gratis, Warsih Harus Bayar di RS Pelabuhan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Berharap Berobat Gratis, Warsih Harus Bayar di RS Pelabuhan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger