RS Atmajaya: Keluarga Minta Icha Dipindahkan

Written By rajablos on Selasa, 12 Februari 2013 | 00.54


JAKARTA, KOMPAS.com — RS Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara, membenarkan bahwa Anissa Azward (20), mahasiswi Universitas Indonesia yang melompat dari angkutan kota, sempat menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Icha kemudian pindah ke RS Koja atas permintaan keluarganya.


"Pemindahan ke RS Koja dilakukan atas permintaan keluarga," kata Direktur SDM dan Umum RS Atmajaya Yohanes Temaluru, Senin (11/2/2013).


Yohanes membantah pernyataan yang menyebutkan bahwa RS Atmajaya menolak melakukan tindakan medis atas pasien berstatus mahasiswi semester IV Fakultas Ilmu Keperawatan UI itu. Ia juga menyanggah adanya kabar bahwa RS Atmajaya menolak tindakan medis karena ketidakmampuan keluarga Anissa menyediakan uang muka sebesar Rp 12 juta.


"Mereka minta dipindahkan ke rumah sakit yang lebih dekat dengan rumah pamannya di Pademangan, makanya kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Koja," kata Yohanes.


Yohanes mengatakan, korban yang biasa disapa Icha mulai menjalani perawatan sejak Rabu (6/2/2013) sekitar pukul 16.00 WIB. Akibat melompat dari kendaraan yang sedang melaju, ia mengalami luka di kepala yang menyebabkan dirinya sempat tak sadarkan diri. Rumah sakit kemudian menerapkan prosedur medis dan administratif standar kepada Anissa.


"Petugas medis melakukan perawatan, petugas administrasi melakukan pencatatan data administrasi," ujar Yohanes yang didampingi Direktur Keuangan Setiono.


Karena kondisi yang dialaminya, dr Linda yang sedang bertugas di UGD lantas menghubungi dokter spesialis penyakit saraf, Jimmy, untuk memberikan bantuan. Bantuan pun diberikan. "Jadi, tidak benar jika kami tidak memberikan tindakan medis. Kondisinya sudah menunjukkan grafik membaik dan sudah menjalani pemeriksaan CT scan," kata Yohanes.


Keesokan harinya, dengan kondisi yang lebih baik, Icha dipindahkan ke bangsal perawatan. Saat itulah, Jimmy memberi masukan agar Icha dirawat di bangsal intensive care unit (ICU) karena kondisinya membutuhkan perhatian lebih. Menurut spesialis penyakit saraf itu, Icha membutuhkan observasi medik ketat selama 3 x 24 jam. Setelah itu, barulah kondisinya bisa dievaluasi untuk menetapkan langkah medis selanjutnya.


Untuk masuk ke bangsal ICU, aturan umum yang berlaku di RS Atmajaya adalah pasien harus menyerahkan uang muka sebesar Rp 12 juta. Bila keluarga pasien tidak mampu memenuhi biaya tersebut, keluarga bisa menyebutkan nilai uang yang mampu disediakan dan mengisi formulir khusus kesanggupan membayar biaya perawatan.


Sisa biaya yang tidak mampu dipenuhi oleh pasien/keluarga akan ditambahkan dari sumbangan yang didapatkan dari pihak ketiga. Pihak tersebut adalah lembaga-lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pemberian bantuan bagi pasien kurang mampu yang memang sudah dikenal pihak rumah sakit. Biaya dan kemungkinan pembiayaan tersebut sudah dijelaskan kepada keluarga pada Rabu malam. Saat itu, belum ada tanggapan dari paman dan bibi Icha yang telah datang dari Pademangan.


Agar prosesnya berjalan lancar, rumah sakit meminta keluarga dapat memberikan jawaban pada keesokan harinya, Kamis (7/2/2013). Namun, pada hari yang ditentukan, keluarga tak kunjung mendatangi rumah sakit. Mereka baru terlihat sekitar pukul 13.00. Saat itulah keluarga meminta agar korban dipindahkan ke RS Koja dengan alasan rumah sakit tersebut lebih dekat dengan rumah keluarga korban.


"Setelah dipastikan kondisinya aman untuk dipindahkan, baru kami antar. Itu pun kami masih tawarkan dokter untuk menemani perjalanan ke RS Koja," kata Happy Herawati, koordinator Humas RS Atmajaya.


Sejak Kamis siang, Icha dirawat di RS Koja. Ia mengembuskan napas terakhir pada Minggu (10/2/2013) sekitar pukul 16.00 WIB.


Icha merupakan mahasiswi asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Menurut rekannya, saat liburan, ia kerap berkunjung ke rumah pamannya di Pademangan, Jakarta Utara. Pada Rabu lalu, ia melakukan kebiasaan tersebut. Dengan menumpang KRL dari Depok, Icha kemudian turun di Stasiun Jakarta Kota untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Pademangan dengan menumpang angkot. Ia kemudian menumpang angkot U-10 jurusan Angke-Sunter yang dikemudikan Jamal bin Jamsuri (37).


Setelah penumpang lain turun, Icha kemudian dibawa ke arah yang berlawanan dengan lokasi tujuannya. Hal itu menimbulkan ketakutan pada mahasiswi tersebut. Ia sempat meminta diturunkan, tetapi Jamal mengatakan akan mengantarnya ke tempat tujuannya. Karena ketakutan, Icha kemudian memutuskan untuk melompat dari angkot saat kendaraan itu melaju dari arah Jembatan Lima menuju Kota. Akibatnya, ia terluka parah di bagian kepala yang kemudian berujung pada kematiannya.












Anda sedang membaca artikel tentang

RS Atmajaya: Keluarga Minta Icha Dipindahkan

Dengan url

http://naturalhealthybeautifulskin.blogspot.com/2013/02/rs-atmajaya-keluarga-minta-icha.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

RS Atmajaya: Keluarga Minta Icha Dipindahkan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

RS Atmajaya: Keluarga Minta Icha Dipindahkan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger