Jakarta - Ada yang berbeda di malam penghargaan Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2013 yang digelar di Plaza Selatan, Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Senin (4/11) malam.
Berbeda dengan ajang penghargaan film yang pernah ada, di mana semua kategori mendapatkan penghargaan, AFI 2013 yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia(Kemendikbud) ini terpaksa tidak memberikan penghargaan kepada empat kategori yang ada lantaran kualitas film yang ikut kompetisi belum memenuhi standar kualitas yang sudah ditetapkan.
Keempat kategori tersebut adalah Film Animasi, Film Anak, Film Independen Pelajar, dan Film Independen Mahasiswa.
"Dewan juri menganggap ajang penghargaan ini sangat penting, sehingga ada standar kualitas yang ingin dicapai. Kalau standarnya tidak sampai, kenapa harus ada calon penerima dan pemenangnya? Ini kan bukan beauty contest, tidak bisa asal memberi penghargaan kalau memang belum layak," kata Ketua Tim Ahli AFI 2013, Ichwan Persada kepada Beritasatu.com di Jakarta, Senin (4/11) malam.
Untuk kategori Film Anak, dewan juri yang diketuai Totot Indarto, dengan anggota : Mathias Muchus, Erwin Arnada, Nirwan Dewanto, Jajang C Noer, Dana Riza, Linda Christanty, Hafiz Rancajale, dan Wahyu Aditya menganggap bahwa sesungguhnya film anak-anak adalah film dengan logika dan sudut pandang anak-anak.
Bagi mereka, film-film yang dinilai dalam kategori ini tidak termasuk ke dalam pengertian tersebut. Film-film yang ada hanyalah film dengan tokoh anak-anak yamg sekedar menjadi obyek, sehingga dewan juri tidak menetapkan calon maupun penerima penghargaan.
Di kategori Film Animasi, dewan juri sebetulnya telah menetapkan calon penerima penghargaan yakni Kolam Warna (Dharmika Adyaksa Putra) dan Leyek & Lost Lollipop (Dharmika Adyaksa Putra). Namun, kedua karya terunggul tersebut baru menjanjikan potensi cerita, dan belum bercerita. Keduanya juga belum berhasil menjadi karya animasi yang mampu memancing imajinasi penonton untuk membayangkan hal-hal yang belum terjadi. Itulah sebabnya dewan juri tidak memilih penerima penghargaan.
Untuk kategori Film Independen Pelajar dan Mahasiswa, diakui Ichwan kalau materi film yang masuk untuk dinilai memang tidak terlalu banyak dan belum memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
"Untuk kategori ini, kita sebetulnya terbentur pada durasi minimal 15 menit. Sebagian materi yang masuk di bawah durasi itu dan memang tidak banyak. Kita juga inginnya ada standar kualitas tertentu yang bisa dicapai para pelajar dan mahasiswa," terang dia.
Namun Ichwan menambahkan kalau dewan juri juga memberikan penghargaan khusus kepada film "Langka Receh" karya seorang siswa SMP di Purbalingga bernama Eka Susilawati. Eka mampu menangkap fenomena kecil sehari-hari dan menyajikannya dalam konteks sosial yang tepat. "Menurut dewan juri, film ini memang layak mendapatkan penghargaan khusus," pungkasnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
4 Kategori di AFI 2013 Tidak Ada Pemenangnya
Dengan url
http://naturalhealthybeautifulskin.blogspot.com/2013/11/4-kategori-di-afi-2013-tidak-ada.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
4 Kategori di AFI 2013 Tidak Ada Pemenangnya
namun jangan lupa untuk meletakkan link
4 Kategori di AFI 2013 Tidak Ada Pemenangnya
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar