Priska saat ini berusia 34 tahun dan selama itu pula ia tidak bisa melihat dunia.
Fimela TV dan DOVE bersama Miles Film, didukung oleh Kick Andy Foundation menghadirkan tayangan istimewa yakni memperkenalkan profil perempuan biasa dalam konsep film pendek berjudul Lentera Hati Priska.
Film Lentera Hati Priska menceritakan kisah perempuan tuna netra bernama lengkap Priskilla Smith Jully yang ditengah keterbatasannya justru sanggup memberi cahaya bagi orang banyak. Ia merupakan pendiri The School of Life (TSOL), yaitu 'rumah' bagi puluhan penyandang cacat, orang terlantar, hingga penderita gangguan jiwa yang berdiri sejak tahun 2006 di Semarang.
Preview perdana film Lentera Hati Priska ini diputar di hadapan sekitar 400 peserta seminar 'Indonesia World of Women (IWOW) conference' yang diselenggarakan sebuah media online, 9 November 2012 lalu di Jakarta.
Sebelum pemutaran perdana, Riri Riza dan Mira Lesmana, produser dari Miles Films mengungkapkan secara singkat proses pembuatan film tersebut.
"Beberapa sosok perempuan sempat diusulkan Kick Andy Foundation, tetapi akhirnya Priska yang terpilih. Dengan segala keterbatasan, Priska memiliki kecantikan yang bisa memberikan makna bagi hidup orang-orang di sekelilingnya," ujar Mira Lesmana.
Priska saat ini berusia 34 tahun dan selama itu pula ia tidak bisa melihat dunia. Namun mata hatinya justru mampu melihat banyak orang yang membutuhkan uluran tangan. Sebelum membantu orang-orang yang kurang beruntung tersebut, Priska harus melewati kehidupan yang cukup sulit.
Sebagai anak yang terlahir tidak diinginkan, beragam cara pengguguran dilakukan orangtuanya sehingga dirinya mengalami cacat. Ia kemudian sempat mencoba untuk melakukan beragam profesi seperti kondektur, penjual kue, penyanyi kafe, preman pasar samapai penyiar radio.
Dengan modal nekat, Priska mengaku mencoba membangun TSOL. Namun ia tidak pernah menyerah untuk melakukan kebajikan. Untuk kehidupan sehari-hari, Priska, tim pengabdi, dan beberapa anak asuhnya turun langsung mencari uang. Mulai dari menjadi pengupas bawang merah, badut pengisi acara resepsi, sampai berjualan sembako dan pakaian bekas.
Film ini dapat disaksikan di Fimela TV, Youtube maupun laman facebook DOVE Indonesia. Dengan melakukan share ke orang lalin, penonton telah ikut mendonasikan Rp100 untuk warga The School of Life.