Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

MUI: Tidak Ada Tekanan dalam Fatwa Sesat Eyang Subur

Written By rajablos on Selasa, 23 April 2013 | 00.56


Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) membantah adanya tekanan dari berbagai pihak sebelum menyatakan Eyang Subur sesat. "MUI dibilang memaksa untuk menyatakan bahwa beliau (Eyang Subur) melakukan praktik perdukunan itu tidak benar. Tidak ada unsur paksaan," tegas Ketua Investigasi MUI, Umar Shihab di Jakarta, Senin (22/4).


Menurut Umar, keputusan terhadap status Eyang Subur didasarkan oleh laporan tim investigas MUI selama dua pekan. Juga berdasarkan atas Fatwa MYI nomor 2/Munas VII/MUI/2005 tentang perdukunan dan peramalan.


"Keputusan MUI bahwa sesungguhnya tim investigasi sudah melakukan tugas-tugasnya dengan cermat, teliti, dan hati. Kedua belah pihak, Adi dan Pak Subur datang ke MUI untuk meminta fatwa, karena itu kita sudah undang keduanya, dapat informasi dari kedua belah pihak. Kita berunding, berdiskusi, dan ternyata ditemukannya praktik perdukunan dan penyimpangan syariat istri Subur lebih dari empat," ujar Umar.


Lebih lanjut, Umar menjelaskan bahwa MUI bersedia melakukan bimbingan dan pengajaran keagamaan terhadap Eyang subur. "Pihak MUI bersedia memberikan bimbingan kegamaan sepenuhnya kepada Pak Subur bila bersedia melepaskan wanita yang selama ini berkedudukan sebagai istri kelima dan seterusnya serta menghentikan praktek perdukunan dan peramalan yang selama ini dia ajarkan kepada pengikutnya," tutup Umar Shihab.


00.56 | 0 komentar | Read More

BMW "Ngebut" dan Tabrak Pohon di Senayan, Tukang Ojek Luka





BMW "Ngebut" dan Tabrak Pohon di Senayan, Tukang Ojek Luka





Penulis : Zico Nurrashid Priharseno | Senin, 22 April 2013 | 23:15 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah sedan BMW bernomor polisi B 1268 ZV menabrak sebuah pohon di trotoar depan TVRI, Taman Ria, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013) malam. Pohon itu tumbang sehingga menimpa seseorang di trotoar tersebut.


Seorang saksi mata bernama Faisal Anwar mengatakan, kejadian itu bermula ketika dua mobil BMW beradu kecepatan selepas lampu merah depan Hotel Mulia. "Jadi kebut-kebutan, yang satu nyalip, malah naik ke trotoar," kata petugas keamanan TVRI tersebut ketika ditemui di lokasi kejadian, Senin.


Akibatnya, mobil BMW berwarna hitam tersebut menabrak sebuah pohon hingga tumbang. Nahas, seorang tukang ojek yang sedang berada di lokasi langsung tertimpa pohon tersebut. "Sopir ojeknya tertimpa pohon, tapi motornya enggak kena sama sekali," kata Faisal.


Menurut Faisal, mobil BMW berwarna merah yang tadinya beradu kecepatan dengan mobil BMW hitam langsung melarikan diri. Adapun mobil yang menabrak pohon berisikan empat orang. Bagian kap mesin depan dan pintu sebelah kiri mobil hancur.


Sementara itu, sepeda motor Supra B 6232 KGM milik korban sama sekali tidak mengalami kerusakan. Korban dibawa ke Rumah Sakit Pelni oleh sang pengemudi dengan menumpang mobil yang melintas. Sementara itu tiga orang temannya dibawa menggunakan ambulans selang beberapa saat kemudian.

















00.54 | 0 komentar | Read More

Daud Yordan Belum Menyerah




Daud Yordan Belum Menyerah





Selasa, 23 April 2013 | 00:01 WIB












SEMARANG, Kompas.com - Petinju nasional Daud Yordan kembali mengincar juara dunia di kelas ringan setelah gelar juara dunia kelas bulu lepas karena kalah dari petinju Afrika Selatan Simpive Vetyeka di Jakarta, 14 April lalu.
    
"Saya tetap ingin menjadi juara dunia lagi meskipun sekarang ini saya terjun di kelas yang baru (kelas) ringan)," kata petinju dengan rekor bertarung 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Senin.
    
Gelar juara dunia kelas bulu IBO yang dipegang Daud "Cino" Yordan sejak Mei 2012 akhirnya lepas setelah kalah TKO ronde ke-12 dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, Minggu (14/4).
    
Daud Yordan merebut gelar juara dunia kelas bulu tersebut setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
    
Kemudian, sempat mempertahankan gelar sekali setelah menang angka atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura, 9 November 2012.
    
Untuk merebut gelar juara dunia tersebut, Daud Yordan memerlukan waktu sekitar tujuh tahun (menekuni kelas bulu sejak 2005).
    
Ketika ditanya perlu berapa lama untuk meraih gelar juara dunia di kelas yang baru tersebut, petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut mengatakan bahwa hal itu tergantung dari pendekatan yang dilakukan promotor. "Saya tidak bisa memastikan karena semuanya tergantung lobi dari pihak promotor," katanya menegaskan.
    
Usai kekalahan dari petinju Afrika Selatan tersebut, Daud Yordan naik kelas dari bulu (57,1 kilogram) menjadi ringan (61 kilogram). "Tubuh saya sudah tidak ideal bertarung di kelas bulu," katanya.
    
Menurut dia, sekarang ini dirinya belum menjalani latihan usai pertarungan melawan petinju Afrika Selatan sepekan yang lalu. "Saya masih santai Mas, paling hanya menjaga kebugaran tubuh saja," katanya.







Editor :


A. Tjahjo Sasongko















00.49 | 0 komentar | Read More

Polri Usut Keterlibatan Oknum Polisi pada Kasus Penimbunan BBM


JAKARTA, KOMPAS.com – Kepolisian juga mengusut dugaan keterlibatan oknum anggotanya dalam kasus penimbunan 45 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Semarang, Jawa Tengah. Kepolisian telah menurunkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri untuk menyelidiki hal tersebut.


"Ini masih kita kembangkan. Propam sudah diturunkan kalau ada indikasi keterlibatan. Jadi semua informasi kita respon dan Propam mencari kebenaran info itu," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2013).


Namun menurut Suhardi, sejauh ini belum ada indikasi keterlibatan anggotanya. Tim Propam diturunkan untuk merespon tudingan masyarakat yang menyebutkan kegiatan penimbunan BBM tersebut dilindungi oleh oknum kepolisian setempat. Suharadi menegaskan, jika anggotanya terbukti terlibat akan ditindak tegas.


"Siapa pun, dari hulu yang terlibat, baik dari anggota dan sebagainya akan diperiksa, karena kalau tidak begini, akan terjadi lagi," terang Suhardi.


Sebelumnya tim Badan Reserse Kriminal Polri menyita 45 ton solar di tempat penimbunan bahan bakar minyak ilegal di Jalan Sawah Besar XII, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (16/4/2013). Dalam penggerebekan tersebut, polisi menangkap 5 tersangka.


Salah satu yang diamankan yakni SW alias P sebagai pemilik dan empat pekerjanya. Hasil penyelidikan sementara, BBM didapat dari PT Logam Mulia yang berlokasi di Desa Peleng Batang. Penampungan per hari mencapai 50 ton. Setelah itu BBM akan didistribusikan ke sejumlah industri di daerah Jawa Tengah.


"Jadi ada korelasi antara penimbunan BBM dan PT resmi yang mungkin bersertifikat dari Pertamina yang berlokasi di Desa Peleng Batang," kata Suhardi.


Suhardi menambahkan, tersangka memiliki izin transportir dan izin niaga terbatas atas nama PT Pontas Anugerah Khatulistiwa. Pengakuan tersangka, pembelian BBM seharga Rp 5.900 itu kemudian dijual dengan harga Rp 9.700 hingga Rp 10.000. Hal ini diduga telah berlangsung selama dua tahun. Pihak kepolisian, lanjut Suhardi, akan menelusuri distribusi BBM tersebut ke sejumlah tempat.


Tersangka dikenakan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas yaitu menyalahgunakan pengangkutan dengan ancaman pidana 6 tahun penjara dan denda paling tinggi Rp 60 miliar.












00.22 | 0 komentar | Read More

Pertamina Minta Polri Amankan Distribusi BBM Bersubsidi


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) meminta Polri mengawasi sekaligus mengamankan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) terkait rencana kenaikan harga BBM subsidi jenis premium dan solar untuk mobil pribadi. PT Pertamina telah melakukan koordinasi langsung dengan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komisaris Jenderal Sutarman.


"Karena adanya disparitas harga, penyimpangan kemungkinan sangat besar terjadi dan itu sudah terjadi. Kita berkoordinasi dengan pihak kepolisian, utamanya mengamankan pendistribusian BBM PSO (public services obligation) supaya tidak terjadi penyimpangan," ujar Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2013).


Hanung menyatakan, PT Pertamina tidak dapat sendirian dalam mengatasi hal itu. Jika kebijakan itu diterapkan, setiap SPBU akan dijaga oleh petugas kepolisian. Pertamina dan kepolisian telah membicarakan prediksi permasalahan yang akan muncul. Namun, Hanung mengakui bahwa identifikasi masalah itu belum terlihat karena baru kali ini ada rencana penerapan dua harga tersebut.


"Indonesia belum pernah punya pengalaman satu produk bersubsidi dengan dua harga. Kemudian, ada sekelompok konsumen yang tidak boleh gunakan harga pertama dan didorong ke harga kedua. Jadi, kita juga belum bisa memprediksikan kira-kira output-nya seperti apa," ujarnya.


Hanung menjelaskan, kuota BBM bersubsidi pada tahun ini sebanyak 46 juta kiloliter yang terdiri dari premium, solar, dan minyak tanah. Adapun 45 juta kiloliter di antaranya merupakan tanggung jawab Pertamina. Pertamina juga berencana memasang sistem yang mampu memonitor pendistribusian BBM PSO di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).


Pemerintah berencana mengurangi subsidi BBM bagi pengguna mobil pribadi dengan menerapkan harga bahan bakar jenis premium pada kisaran Rp 6.500 per liter. Adapun pengguna sepeda motor dan angkutan umum masih bisa membeli premium dengan harga Rp 4.500 per liter. Implementasi kebijakan tersebut diperkirakan paling cepat akhir April ini.


Pemerintah menghitung harga keekonomian premium sebesar Rp 9.500 per liter. Jika harga dinaikkan menjadi Rp 6.500, kelompok menengah ke atas masih menikmati subsidi Rp 3.000 per liter. Adapun masyarakat menengah ke bawah disubsidi Rp 5.000 per liter.


Saat kebijakan itu dilaksanakan, akan ada SPBU yang khusus menjual premium untuk sepeda motor dan angkutan umum dan ada SPBU yang khusus menjual premium untuk mobil pribadi. Cara ini dianggap lebih memudahkan mekanisme pengawasannya dibandingkan SPBU yang sama melayani premium untuk mobil pribadi, angkutan umum, dan sepeda motor.












00.02 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger