Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Sisi Barat Waduk Ria Rio Bersih dari Eceng Gondok

Written By rajablos on Selasa, 03 September 2013 | 00.54






JAKARTA, KOMPAS.com —
Upaya normalisasi waduk hingga kini terus dilakukan Pemprov DKI di kawasan Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Petugas dengan menggunakan ekskavator amfibi masih terus membersihkan tanaman eceng gondok yang memenuhi sisi barat Waduk Ria Rio. 


Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (2/9/2013), sebanyak empat alat berat yang terdiri dari dua ekskavator amfibi dan dua ekskavator ditempatkan di tepi barat Waduk Ria Rio untuk membersihkan eceng gondok yang memenuhi kawasan tersebut.


Sejauh ini, permukaan air yang sebelumnya ditutupi banyaknya eceng gondok kini nyaris tidak ada lagi. Meski begitu, kondisi air memang tak ideal. Warna air terlihat hitam pekat dan mengeluarkan aroma kurang sedap.


Tumbuhan liar di atas permukaan air itu dipindahkan dengan alat berat dan dikumpulkan pada tepi lahan bagian barat waduk. Permukaan air dari sisi barat hingga tengah waduk pun tampak lebih jelas terlihat.


Kendati demikian, pemandangan berbeda terlihat di sisi selatan dan timur waduk. Tumbuhan eceng gondok masih menutupi permukaan air waduk dan belum tersentuh untuk dibersihkan.


Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengatakan, pembersihan di lokasi memang masih berlanjut hingga saat ini.


"Pembersihan masih berlanjut, sekarang bisa dilihat di sisi barat waduk itu sudah bersih," kata Yonathan saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/9/2013).


Sementara itu, di kawasan sisi utara waduk, tumbuhan eceng gondok masih tampak di tepian waduk yang berbatasan langsung dengan permukiman warga di RT 07 RW 15 Waduk Ria Rio.


Selain itu, terdapat juga sampah rumah tangga yang masih telihat pada tepian permukiman warga yang berbatasan langsung dengan di sisi utara dan timur waduk.


Dirancang untuk taman


Yonathan menjelaskan, lahan yang berada di tepi barat saat ini masih dalam proses grading atau perataan tanah. Lahan itu, menurutnya, sedang dalam proses desain untuk dijadikan sebagai taman.


"Jadi, perlu tambahan tanah merah untuk dibuat kontur untuk taman. Sekarang masih proses desain," ujar Yonathan.


Mengenai lahan di sisi selatan, rencananya dalam masterplan akan dibangun hotel, sedangkan di sisi timur akan dibangun gedung opera. Namun, mengenai detail pastinya, ia mengatakan saat ini masih dalam perencanaan.


"Sementara ini kita masih tunggu skematik desain dari Singapura. Jadi, semacam masterplan secara keseluruhan untuk Waduk Ria Rio," ujarnya.





Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















00.54 | 0 komentar | Read More

Vinci ke Perempat Final AS Terbuka





NEW YORK, Kompas.com — Unggulan sepuluh, Roberta Vinci, tidak menemui kesulitan berarti untuk lolos ke perempat final AS Terbuka (US Open) dengan menyingkirkan Camila Giorgi, Senin (2/9/2013).

Dalam pertandingan ini, Vinci menunjukkan kualitas sebagai pemain berpengalaman ketimbang Giorgi. Ia menang dalam dua set 6-4, 6-2.

Baik Giorgi maupun Vinci merupakan petenis asal Italia. Di babak sebelumnya, Giorgi yang merupakan petenis kualifikasi membuat kejutan dengan menyingkirkan mantan petenis peringkat satu dunia, Caroline Wozniacki 4-6, 6-4, 6-3.

Di babak perempat final, Vinci akan menghadapi pemenang pertandingan antara petenis Italia lainnya, Flavia Pennetta dan petenis Romania, Simona Halep. Pertandingan tersebut ditunda karena hujan yang mengguyur lapangan Flushing Meadows.




Editor : Tjahjo Sasongko















00.50 | 0 komentar | Read More

KPK Belum Bisa Usut Sengman





JAKARTA, KOMPAS.com — Dugaan keterlibatan seseorang bernama Sengman dalam kasus dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi dianggap masih lemah. KPK belum dapat mengusut keterlibatan Sengman dalam kasus tersebut hanya karena namanya disebut oleh Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin. 

Demikian disampaikan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta, Senin (2/9/2013). Menurut Bambang, Sengman tidak berkaitan langsung dengan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang yang melibatkan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah.

Kini, menurutnya, fokus KPK adalah membuktikan dalam persidangan dakwaan yang disusun tim jaksa penuntut KPK atas perkara Luthfi dan Fathanah, bukan mengusut keterlibatan pihak selain keduanya. "Sengman itu siapa? Kita kan ingin buktikan bahwa uang untuk Luthfi," ujar Bambang.

Dia mengatakan, penyidik KPK belum memutuskan untuk mengembangkan penyidikan ke arah keterlibatan Sengman. "Yang sekarang KPK lakukan adalah konsen terhadap tersangkanya karena tugas KPK membuktikan tuduhan terhadap tersangka," tuturnya.

Nama Sengman pertama kali muncul dalam persidangan perkara Fathanah pada Kamis (29/8/2013) pekan lalu. Saat itu, Ridwan Hakim tengah diperiksa sebagai saksi. Tim jaksa KPK lantas memutar rekaman percakapan antara Fathanah dengan Ridwan.

Dalam rekaman itu, didengarkan suara Fathanah yang menyampaikan kepada Ridwan bahwa uang Rp 40 miliar sudah beres dikirim melalui Sengman dan Hendra. Menurut Ridwan, Sengman adalah utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara Hendra, menurut Ridwan, adalah teman dari Sengman (baca: Ridwan: Sengman yang Bawa Rp 40 M, Utusan Presiden). 

Namun, ketika dicecar hakim, Ridwan mengaku tidak tahu maksud rekaman pembicaraannya dengan Fathanah tersebut.




Editor : Heru Margianto


















00.22 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger