Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Ita Purnamasari Janjikan Genre Fusion di Sabang Jazz Festival

Written By rajablos on Selasa, 18 Desember 2012 | 00.56


Jumpa pers Sabang Jazz

Jumpa pers Sabang Jazz (sumber: Beritasatu.com/Yanuar Rahman)




Istri dari Dwiki Dharmawan ini mengaku sangat senang bisa terlibat dalam ajang festival jazz pertama di kota Sabang itu.

Tampil di Sabang Jazz Festival pada 22 Desember 2012 di Sabang Fair, Ita Purnamasari beserta grup Farabi All Stars siap memanjakan penikmat musik lawas tanah air dengan sajian yang memukau.

"Saya akan bawa lagu Cintaku Padamu dengan musik R 'n B. Kita bikin musiknya lebih fusion. Enggak terlalu ngepop karena disesuaikan dengan Sabang Jazz," kata Ita, saat ditemui usai jumpa pers Sabang Jazz di kawasan Jakarta Pusat, Senin (17/12).

Istri dari Dwiki Dharmawan ini juga mengaku sangat senang bisa terlibat dalam ajang festival jazz pertama di kota Sabang tersebut.

"Ajang ini bisa dijadikan kesempatan untuk anak muda bisa lebih mengenal musik jazz yang bisa berkolaborasi dengan musik apa saja," tambahnya.

Ita sendiri yang memiliki latar belakang sebagai musisi pop sudah mulai terbiasa dengan jenis musik jazz, karena sering dilibatkan oleh suaminya dalam beberapa ajang festival jazz di tanah air.

"Karena saya pendamping hidupnya seorang musisi jazz ya terbiasa. Awal-awal mungkin sulit. Tapi sekarang makin banyak wawasan," pungkasnya.

00.56 | 0 komentar | Read More

Pria Ini Rutin Pungut Paku dan Beri Tambal Ban Gratis


JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah maraknya penebaran paku di jalanan Ibu Kota oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, ternyata masih ada segelintir orang yang peduli untuk membersihkannya. Salah satunya adalah Johan P Taulani, Kepala Semut Orange Community.


Ketua komunitas yang sifatnya sukarela ini setiap hari mencari dan membersihkan paku yang ada di sepanjang jalan flyover Roxy Mas sampai Hasyim Asyari, Roxy dan Cideng. Dalam sehari, Johan mengaku dapat menemukan setengah kilogram paku yang bertebaran di jalanan.


"Sehari setengah kilo minimal, dulu pernah dapat 6 kilo sehari. Paling banyak di Jakpus, jalur busway depan Sumber Waras. Kalau di atas 30 kecepatan, ban gundul atau kurang angin, pasti kena (paku, red)," ujarnya.


Johan juga mengaku sudah mempunyai daftar nama-nama pelaku penyebar paku di jalan ini. "Saya megang daftar nama penyebar paku, mereka nge-grup. Bejo (salah seorang pelaku yang tertangkap siang tadi) kelompoknya Usman, Muksin, Kasmin. Di Jakarta Pusat, ada 3 kelompok. Bejo pemain juga itu," tutur Johan ketika ditemui di Polsek Gambir, Senin, (17/12/2012).


Johan yang sudah mencari paku di jalanan sejak jam 4 pagi ini mengakui, di sepanjang 3,2 kilometer jalan yang membentang dari jalan layang Roxy Mas sampai Hasyim Asyari, Roxy dan Cideng itu merupakan daerah yang paling rawan paku di jalanan.


"Sepanjang 3,2 km jalan ini, saya hitung ada 32 tambal ban. Paling yang jujur cuma 2," katanya.


Johan yang sehari-hari berprofesi sebagai juru masak ini mempunyai sebuah tempat tambal ban di kawasan perempatan Cideng yang dibukanya untuk menolong orang yang terkena paku.


"Saya punya tambal ban di depan BJB Cideng. Buka setiap hari jam 08.00 dan gratis," tandasnya.












00.54 | 0 komentar | Read More

Saina dan Taufik Unggulan Utama




Saina dan Taufik Unggulan Utama





Senin, 17 Desember 2012 | 22:11 WIB













LUCKNOW, Kompas.com - Taufik Hidayat dan Saina Nehwal menjadi unggulan pertama turnamen bulu tangkis Syed Modi International India GP Gold.

Turnamen berhadiah total 120.000 dolar AS ini akan berlangsung Selasa (18/12) hingga Minggu (23/12).

Di bagian putera, Taufik diikuti pemain India, Kashyap Parupalli yang merupakan perempatfinalis Olimpiade London, Juli-Agustus lalu. Dua pemain Indonesia lainnya, Tommy Sugiarto dan Alamsyah Yunus diunggulkan di tempat ketiga dan kelima.

Parupalli yang baru pulih dari cedera mengaku sangat antusias mengikuti turnamen ini.  "Saya ingin melihat kondisi saya setelah pulih dari cedera. Ini merupakan turnamen yang sangat penting buat para pemain India. Saya sendiri berharap ini menjadi persiapan baik sebelum Malaysia Tebuka, awal Januari."







Editor :


A. Tjahjo Sasongko
















00.49 | 0 komentar | Read More

Wapres: Sipadan Menjadi Peringatan Bagi Kita




Puncak Hari Nusantara


Wapres: Sipadan Menjadi Peringatan bagi Kita





Penulis : Riana Afifah | Senin, 17 Desember 2012 | 16:18 WIB













LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com — Meski berhasil diakui secara hukum bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan melalui United Nation Convention on Law Of the Sea (UNCLOS) 1982, perjuangan masih belum berakhir. Tantangan yang kini dihadapi oleh Indonesia adalah pengembangan potensi kelautan dan menjaga agar kekayaan laut yang ada tidak dicaplok negara lain.

Wakil Presiden Boediono mengatakan bahwa pengakuan terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan melalui perjalanan panjang. Setelah 18 tahun berlalu, perjuangan tersebut masih belum selesai karena pengakuan saja secara hukum belum cukup. Pemerintah dan masyarakat harus bahu-membahu untuk membangun perangkat negara kepulauan itu.

"Kalau secara de jure, sudah jelas landasannya. Tapi secara de facto, kita masih memerlukan perangkat untuk mengangkat kelautan kita," kata Boediono, saat Puncak Hari Nusantara di Labuhan Haji, Nusa Tenggara Barat, Senin (17/12/2012).

"Karena itu, kita tidak bisa santai-santai saja. Kita harus menyelesaikan PR kita dan mengamankan posisi kita," imbuh Boediono.

Orang nomor dua di Tanah Air ini juga berusaha menyegarkan pikiran masyarakat kembali akan kasus perbatasan dan perebutan wilayah dengan negara tetangga yang berakhir pahit bagi Indonesia. Hal serupa juga dapat terjadi pada potensi kelautan Tanah Air jika tak benar dijaga.

"Jangan sampai ada celah. Posisi diplomatis kita mesti kuat. Kasus Sipadan harus menjadi peringatan bagi kita," ungkap Boediono.

Indonesia perlu mengambil sikap antisipatif dan preventif untuk melindungi perairan Indonesia yang memiliki luas sekitar 3,2 juta kilometer. Jika tidak demikian, maka kekayaan laut yang tersebar di tiap perairan akan diakuisisi oleh negara tetangga karena bangsa Indonesia sebagai pemilik justru abai.

"Kita harus bersikap antisipatif, kalau perlu preventif. Yang penting dari sekarang mulai melakukan peningkatan peralatan dan SDM," tandasnya.






Editor :


Caroline Damanik















00.22 | 0 komentar | Read More

Anggaran Kementerian ESDM Bertambah Rp 3 Triliun


JAKARTA, KOMPAS.com - Alokasi anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun anggaran 2013 sebesar Rp 18,80 trilliun. Dari alokasi anggaran itu, 66,7 persen di antaranya merupakan belanja modal yang digunakan terutama untuk pembangunan infrastruktur bidang energi.


Hal itu dikemukakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2013 kepada para kuasa pengguna anggaran di lingkungan Kementerian ESDM, Senin (17/12/2012), di Jakarta.


Jero Wacik menjelaskan, alokasi anggaran Kementerian ESDM tahun 2013 sebesar Rp 18,8 triliun, naik 18,98 persen dari alokasi anggaran tahun anggaran 2012 sebesar Rp 15,8 triliun. Sebesar 66,7 persen dari alokasi Anggaran Kementerian ESDM tahun anggaran 2013, merupakan belanja modal yang digunakan terutama untuk pembangunan infrastruktur.  


Proyek infrastruktur yang akan dibangun, antara lain pembangunan pembangkit dan jaringan listrik dalam rangka peningkatan rasio elektrifikasi, dan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan. Selain itu, pemerintah akan membangun jaringan distribusi gas bumi, pembangunan kilang mini LPG, pembangunan SPBG dalam rangka peningkatan pelayanan infrastruktur energi, dan diversifikasi serta konversi energi.  


"Mulai tahun 2013, impian kita bersama untuk membangun kilang minyak baru juga dimulai, dan ditargetkan berwujud pada tahun 2019. Jika hal ini tercapai, maka ketahanan dan kedaulatan energi akan semakin kuat sesuai harapan," kata Jero Wacik.  


Alokasi anggaran Kementerian ESDM itu juga akan digunakan untuk mempercepat pengembangan panas bumi, pembangunan pembangkit listrik mikro hidro (PLTMH), dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.  


Alokasi anggaran belanja Kementerian ESDM 2013 tersebut, hanyalah 5,01 persen dari target penerimaan negara yang akan dikontribusikan sektor ESDM tahun 2013 sebesar Rp 375 triliun, yang terdiri atas penerimaan perpajakan (migas dan nonmigas) Rp 155 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp 220 triliun.


Jero Wacik meminta kepada para kuasa pengguna anggaran, agar segera menindaklanjuti dan menggunakan anggaran sesuai peraturan yang berlaku.


Menteri ESDM juga meminta agar dalam pelaksanaan anggaran jangan ada kemandekan, tidak terlambat dan justru lebih cepat, serta dilakukan secara tepat, transparan, akuntabel, dan tidak boleh ada penyimpangan.












00.02 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger