Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Soal Labrak Istri Adiguna Sutowo, Piyu Bantah "F" Istrinya

Written By rajablos on Selasa, 29 Oktober 2013 | 00.56


Jakarta - Gitaris group band Padi, Satriyo Yudi Wahono atau yang akrab dipanggil Piyu akhirnya membantah isu yang menyebutkan istrinya Anastasia Florina Limasnax atau Florence adalah wanita berinisial F yang menabrak mobil mewah yang terparkir di kediaman istri kedua pengusaha Adiguna Sutowo, Vika Dewayani, Perumahan Pulomas Barat VII, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur Blok D2 No 2.


"Waktu dengar kabar itu saya kaget, tiba-tiba ada nama istri saya di berita. Saya seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa," ungkap Piyu saat menggelar jumpa pers di Thamrin City, Senin (28/10).


Lebih lanjut diungkapkan Piyu, inisial F yang disangkakan menabrak rumah Adiguna Sutowo itu bukan istrinya, melainkan orang lain.


"F itu bisa siapa saja. Saya bilang bisa saja ada suatu persekongkolan yang bikin nama saya dan nama istri saya jadi jelek," lanjut gitaris Padi itu.


Piyu berharap dengan bantahan ini nama baik istri dan keluarganya bisa kembali pulih.


"Saya meminta agar stop pemberitaan yang tidak benar. Biarlah itu urusan rumah tangga bapak Adiguna, bukan saya dan keluarga," tutur pria kelahiran Surabaya, 15 Juli 1973 itu.


Seperti ramai diberitakan, pada Sabtu (26/10) dini hari, kediaman Adiguna di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, ditabrak oleh mobil Mercy B 712 NDR. Pelaku tiba-tiba memundurkan mobil dan menabrak Toyota Alphard yang diparkir di halaman rumah Aduguna. Si penabrak adalah wanita cantik berinisial F yang belakangan diketahui bernama Florence.


Selain menabrak, pelaku juga mengamuk dengan membanting TV 21 inci yang ada di situ. Tidak sampai di situ, F juga mengambil payung dari mobil yang digunakan untuk memukul mobil Lexus nomor B 171 AV. Pelaku juga berteriak sambil memanggil nama Vika.


Akibat kemiripan namanya, istri gitaris Padi itu sempat diisukan menjadi pelaku pengerusakan rumah pengusaha kaya raya itu.


Pengacara Vika, Syarifuddin Noor, sebelumya menyatakan, saat kejadian kliennya sedang berada di luar kota, Bali. Vika baru tiba sore hari dan langsung melapor ke polisi.


Vika adalah istri kedua pengusaha Adiguna. Menurutnya, usia pernikahan mereka sudah 27 tahun dan tidak ada permasalahan.


00.56 | 0 komentar | Read More

Giliran Ketua RT Bantah Pengakuan Pengusaha Adiguna Sutowo




Adiguna Sutowo bersama Piyu, menggelar jumpa pers untuk klarifikasi kasus perusakan rumah Adiguna Sutowo, di De Hub Cafe, Thamrin City, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013), Dalam pemberitaan, kasus tersebut membawa-bawa nama isteri Piyu, dalam kesempatan itu keduanya menyatakan itu tidak benar. | Warta Kota/Nur Ichsan









JAKARTA, KOMPAS.com — Pengakuan pengusaha Adiguna Sutowo yang menuturkan bahwa dirinyalah pelaku perusakan pagar rumah dan tiga mobil yang diparkir di rumah istri keduanya, Vika Dewayani, di Jalan Pulomas Barat VII Blok D2, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, kembali dibantah saksi mata.

Nino Tumbolo, Ketua RT 3/10, lingkungan tempat tinggal Adiguna, menyanggah pengakuan mertua aktris Dian Sastrowardoyo itu. "Ah, tidak ada Adiguna di mobil yang dipakai menabrak. Yang ada cuma sopir yang namanya Daryono dan wanita itu," kata Nino saat dihubungi wartawan, Senin (28/10/2013).


Nino yakin keterangan Adiguna hanya untuk mengaburkan fakta. Jelas Adiguna coba menghapus fakta ada seorang wanita yang diduga bernama Florence dalam kasus ini.


"Saya rasa pengakuan Pak Adiguna hanya untuk menutupi siapa wanita itu. Saya yakin polisi juga tidak bodohlah. Mereka pasti bisa ungkap," kata Nino.


Sebelumnya, dalam jumpa pers dengan Piyu PADI, Adiguna mengaku bahwa pelaku penabrakan itu adalah dirinya. Ia juga menampik keterlibatan Florence, istri Piyu, yang disebut-sebut sebagai pelaku perusakan itu. "Yang nubruk ya saya, itu rumah saya, kalau you punya pacar, you samperin ke rumahnya, terus pacar you jalan sama orang lain, you marah enggak?" katanya dalam konferensi pers di Thamrin City, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013).





Editor : Eko Hendrawan Sofyan


















00.54 | 0 komentar | Read More

Yogya Kesulitan Dana untuk Pembinaan Atlet






YOGYAKARTA, Kompas.com — Yogyakarta merupakan salah satu daerah pencetak bibit pebulu tangkis andal Indonesia. Namun, kemampuan atlet-atlet asal daerah yang mempunyai potensi dalam bulu tangkis tersebut belum mampu dibina lebih jauh lagi oleh pemerintah setempat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Vierman Surya yang merupakan sekretaris panitia Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Yogyakarta sekaligus salah satu Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) DI Yogyakarta.

“Dari dulu Yogyakarta banyak menciptakan bibit pebulu tangkis muda yang andal. Namun sayangnya, hingga saat ini kami akui bahwa Yogakarta belum siap untuk menjaga bibit-bibit muda tersebut dari Yogyakarta ini. Mengingat banyak faktor yang menyebabkan mereka tidak bisa dibina lebih lama lagi di daerah asalnya sendiri. Terutama dari segi finansial yang kami rasa belum mampu menjamin mereka hingga bisa benar-benar matang di dunia bulu tangkis. Semoga ke depannya perbulutangkisan di Yogyakarta bisa lebih maju lagi,” ungkap Vierman.

Hal tersebut memang benar adanya. Salah satu atlet asal Yogyakarta ialah peraih gelar Indonesia Open GP Gold 2011 Dionysius Hayom Rumbaka. Pemain tunggal putra yang sekarang menjadi penghuni Pelatnas Cipayung ini merupakan atlet Yogyakarta  yang dulu berlatih di Klub Bulu Tangkis Pancing Sembada Sleman, Yogyakarta, sebelum akhirnya ditarik oleh PB Djarum.

Selain Hayom, masih banyak lagi atlet asal daerah yang saat ini menjadi tuan rumah Djarum Sirnas seri kesembilan. Seperti pemain ganda putri pelatnas Rosyta Eka Putri. Bahkan, pemain legendaris Tri Khusharyanto pun merupakan atlet kelahiran Yogyakarta, dan masih banyak yang lainnya.

Sementara itu, memasuki hari pertama Djarum Sirnas Yogyakarta, tengah berlangsung babak kualifikasi yang bertempat di GOR Amongraga. Sebanyak 262 pertandingan kualifikasi di beberapa kelompok usia tengah berlangsung sejak pagi tadi hingga malam nanti.

Besok, masih berlangsung babak kualifikasi yang dimulai pukul 08.00 hingga pukul 11.30 WIB, yang akan dilanjutkan dengan babak utama hingga pukul 21.30 WIB.

Pada babak pertama nomor dewasa, beberapa unggulan teratas tidak bermain dan langsung lolos ke babak kedua karena mendapatkan bye.

Di nomor tunggal putri, kedua finalis Djarum Sirnas Jateng lalu yakni sang juara Ana Rovita dan runner up Febby Angguni yang keduanya merupakan atlet asal PB Djarum memutuskan absen di Djarum Sirnas Yogyakarta ini sehingga unggulan pun diisi oleh Ganis Nurrahmandani (Pertamina) dan Tike Arieda Ningrum Jaya Raya Suryanaga. (*/)




Editor : Tjahjo Sasongko















00.50 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger