Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Sebulan di Bui, Berat Badan Vicky Turun 6 Kg

Written By rajablos on Selasa, 08 Oktober 2013 | 00.56


Jakarta - Sebulan sudah Vicky Prasetyo, mantan tunangan penyanyi dangdut, Zaskia Gotik, menghuni Lapas Bulak Kapal, Bekasi, Jawa Barat. Dalam kurun waktu tersebut, berat badan Vicky menurun sebanyak enam kilogram. Itu dikarenakan Vicky terus memikirkan kasus hukum yang menjeratnya.


Hal itu diungkapkan ibunda Vicky, Emma Fauziah, usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkannya terhadap Camel Petir di Polres Jakarta Selatan, Senin (7/10).


"Dia (Vicky) sekarang agak kurus. Badannya turun enam kilogram. Yang lebih memprihatinkan adalah kini Vicky tak seceria dahulu (saat sebelum di penjara)," ungkap Emma.


Menurut Emma, saat ini, Vicky merasa semakin disudutkan dengan kasus dugaan penipuan asmara yang dilakukannya. "Vicky makin terpukul akibat pemberitaan media yang menyebabkan opini di masyarakat buruk sama dia, karena itu makin turun berat badannya," lanjut Emma.


Untuk itulah, keluarga terus memberikan dukungan terhadap apapun yang dilakukan Vicky agar kondisinya kembali ceria.


"Ya kami berusaha membahagiakan dia (vicky) agar tidak murung lagi. Kasihan dulu dia gendut sekarang jadi langsing," tutur ibundanya.


00.56 | 0 komentar | Read More

Kriminolog UI: Perbuatan Tompel Termasuk Perbuatan Ekstrem






JAKARTA, KOMPAS.com - Perbuatan RN alias Tompel (18) yang menyiramkan cairan kimia yang mengandung soda api di bus PPD 213 dinilai termasuk perilaku ekstrem dari seorang pelajar. Hal tersebut dilihat dari pola tindakan yang dilakukan saat melakukan aksinya.


"Peristiwa terjadi di waktu yang tidak lazim. Biasanya tawuran terjadi di saat-saat sehabis ujian dan pada tahun ajaran baru. Yang menarik, pelaku ini kelas tiga. Biasanya yang melakukan tindakan kriminal itu kelas satu atau kelas dua," kata Kriminolog UI, Adrianus Meliala, saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Senin (7/10/2013).


Adrianus menambahkan, siswa yang terlibat kegiatan meresahkan masyarakat seperti tawuran kebanyakan hanya ikut-ikutan. Sementara, yang menjadi provokator hanya segelintir. "(Yang ekstrem) sekitar satu persen atau dua persen itu provokator, tukang kompor dan bahkan berani ngeluarin uang. Namanya kasus ekstrem tidak akan marak atau terjadi di mana-mana. Jangan terlalu gimana gitu, tidak perlu sampai pelajar tidak boleh pakai seragam," ujarnya.


Selain itu, lanjut Adrianus, sebaiknya pelaku kriminal seperti Tompel ini jangan dikucilkan dari masyarakat. Hal ini justru membuat pelaku merasa terbuang dan semakin menjadi-jadi. "Diharapkan, walaupun sulit, (pelaku) tidak lalu kemudian dialienasi atau dikeluarkan dari sekolah. Harus dipertahankan agar tidak langsung terjun ke dunia kriminal," ujarnya.


Adrianus juga menyoroti efek dari pemberitaan yang berlebihan bisa menjadi inspirasi pelajar lain untuk berbuat serupa. "Saya memang memperhatikan, copycat, makin banyak diberitakan, lalu orang terinspirasi, makin banyak diberitakan orang makin banyak meniru," jelas Adrianus.


Sedangkan, saat dikonfirmasi, RN mengakui bahwa tindakannya merupakan aksi balas dendam. Namun, dirinya membantah bila aksinya itu terencana. "Tidak direncanakan itu hanya spontan, enggak tahu kalau penumpang juga kena. Jadi dikasih tahu teman, bahwa di bus ada sekolah yang suka berseteru dengan kita, tapi sekolahnya juga ternyata salah sasaran," kata RN atau Tompel, saat ditemui di Mapolres Jakarta Timur, Senin (7/10/2013).


Selain itu, RN mengaku mendapat cairan yang mengandung soda api tersebut dari adik kelasnya, yang berinisial TGR. Menyusul aksi sadis yang dilakukan RN, sebanyak 13 orang penumpang bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol mengalami luka bakar. Kejadian berlangsung di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2013) sekitar jam 06.20 WIB.  





Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















00.54 | 0 komentar | Read More

Cedera Bahu, Sharapova Batal Ikut WTA Championships





LONDON, Kompas.com — Petenis Rusia, Maria Sharapova, memastikan tidak ikut turnamen akhir musim WTA Championship karena masih mengalami cedera bahu.

Petenis peringkat tiga dunia ini tidak akan ikut dalam turnamen yang berlangsung 22-27 Oktober depan di Istanbul, Turki. Cedera bahu ini telah diderita Sharapova sejak sebulan lalu.

Sharapova mengatakan, "Saya ingin berterima kasih kepada Istanbul yang telah bersedia menjadi tuan rumah dan saya harap suatu saat akan dapat bermain di Turki."

Turnamen WTA Championship akan mempertemukan delapan petenis putri terbaik dunia. Saat ini yang sudah memastikan diri lolos adalah Serena Williams, Victoria Azarenka, Agnieszka Radnwaska, Li Na, Petra Kvitova, Sara Errani, dan Jelena Jankovic.

Sementara itu, pengganti posisi Sharapova belum ditentukan.




Editor : Tjahjo Sasongko















00.49 | 0 komentar | Read More

Akil Pernah Terima Tamu Bernama Chairun Nisa?






JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar, Yuanna Sisilia, mengakui bahwa atasannya pernah menerima tamu yang sepertinya anggota DPR Chairun Nisa. Hal tersebut diungkapkan Yuanna dalam pemeriksaan oleh Majelis Kehormatan MK, di Gedung MK, Jakarta, Senin (7/10/2013).

Mulanya, salah satu anggota Majelis Kehormatan, Abbas Said, menanyakan mengenai tamu legislator perempuan yang pernah berkunjung ke ruang kerja Akil. Mendengar pertanyaan tersebut, Yuanna sempat terdiam sesaat sebelum akhirnya menjawab.

"Kebetulan tamu tidak hanya diterima oleh saya. Jadi saya tidak pernah bertemu tamu wanita, Pak," jawab Yuanna.

Mendengar jawaban tersebut, Abbas terlihat tidak puas. Abbas kemudian mengajukan pertanyaan lanjutan. "Tapi, apakah tidak melihat atau mendengar cerita dari rekan yang bilang ada wanita pernah bertamu?" lanjut Abbas.

Kali ini Yuanna memiliki jawaban yang berbeda. Dia mengaku pernah mendengar ada tamu perempuan yang pernah menemui Akil. Namun, tamu tersebut bukanlah anggota DPR, melainkan desainer interior.

Abbas pun melanjutkan pertanyaan ke hal yang lebih rinci. Abbas menanyakan, apakah Yuanna pernah mendengar nama Chairun Nisa sebelum operasi tangkap tangan KPK terhadap Akil. Sempat terdiam agak lama, Yuanna kemudian menjawab tidak pernah. Lalu Abbas bertanya kembali, apakah setelah kejadian itu pernah mendengar nama Chairun Nisa. Kali ini Yuanna menjawab pernah mendengar nama itu.

"Apakah pernah dengar cerita tersebut dan mendengar cerita dari kawan-kawan, ada mirip nama tersebut dengan yang pernah datang?" lanjut Abbas. Yuanna pun mengiyakan pertanyaan Abbas tersebut.

Chairun Nisa adalah Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK bersama dengan Akil pada Rabu (2/10/2013) malam. Ia diduga akan menyerahkan sejumlah uang bersama pengusaha Cornelius untuk memenangkan Bupati Gunung Mas Hambit Bintih yang didukung PDI Perjuangan.




Editor : Hindra Liauw


















00.22 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger