Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Model Playboy Jenny McCarthy Luncurkan Biografi

Written By rajablos on Selasa, 13 November 2012 | 00.56


Jenny McCarthy.

Jenny McCarthy. (sumber: chicagotribune)




Jenny McCarthy mengaku pernah bercinta dengan sebatang pohon, gara-gara terlalu banyak mengonsumsi ekstasi.

Salah satu model terkenal Playboy, Jenny McCarthy, benar-benar tak segan buka-bukaan di buku (biografi) terbarunya, berjudul "Bad Habits: Confessions of a Recovering Catholic". Dia seolah tak ingin menyimpan rahasia di situ, dengan menuangkan berbagai pengalaman, termasuk soal seks dan obat-obatan terlarang.

Sebagaimana ditulis Daily Mail, aktris berusia 40 tahun ini antara lain menuliskan di dalam buku itu, salah satu pengalamannya saat mengonsumsi pil ekstasi. Saat itu, McCarthy mengaku bahwa setelah terlalu banyak menelan pil senang tersebut, dia sempat telanjang bulat dan lantas bercinta dengan sebatang pohon.

"Teksturnya terasa enak sekali (saat itu), hingga akhirnya saya menggosok-gosokkan kepala dan bagian payudara saya di sana. Dan ternyata itu adalah sebatang pohon yang saya ajak bercinta," ungkapnya dalam buku itu.

Diungkapkan McCarthy lagi, bahwa dalam pesta narkoba yang sama pula, dia kemudian sadar sejumlah temannya yang juga mabuk, sempat panik hingga berniat untuk mencari jalanan (keramaian) terdekat untuk minta bantuan. Tapi dia mengaku masih sempat berpikir lurus saat itu.

"Saya sadari bahwa (saat itu) kami semua sudah tidak mengenakan sehelai benang pun. Jadi saya langsung mengimbau (teman-teman), 'Yuk, jangan lakukan itu (ke jalanan). Kita semua sedang telanjang. Mari kita coba saja beranjak kembali ke pantai, dan mengenakan pakaian kita," jelasnya pula.

Buku McCarthy ini memang bisa dikatakan penuh pengakuan yang cukup kontroversial. Mulai dari pengakuannya pernah terlibat dalam hubungan sesama jenis (lesbian), mengonsumsi narkotika, hingga klaim bahwa dirinya pernah diajak berkomunikasi oleh Tuhan.

"Saya pernah mendengar sebuah suara yang seolah berbicara dekat leherku. 'Bimbos in limbo,' katanya berulang-uang. Ini pastilah semacam cara Tuhan untuk menghukumku," tulis McCarthy pula.

Dikenal sebagai salah satu ikon seks, selain juga sebagai aktris, belakangan McCarthy diketahui aktif dalam kampanye yang menghubungkan antara autisme dengan vaksinasi, terutama setelah putranya Evan didiagnosa mengalami kondisi itu pada 2005. Meski satu-satunya studi yang mengaitkan autisme dengan vaksinasi dinilai tidak valid, McCarthy tetap meneruskan kampanyenya itu, lebih karena kekecewaannya pada dunia medis dan komunitas sains.

00.56 | 0 komentar | Read More

Penertiban Parkir Liar Bukan Perkara Mudah


JAKARTA, KOMPAS.com - Razia terhadap kendaraan di lokasi parkir ilegal di Jakarta Selatan memperlihatkan bahwa banyak hal yang membuat parkir liar seperti itu tak pernah hilang. Banyak hal memengaruhi keberadaan parkir liar tersebut sehingga sulit diberantas.


Hal itu pula yang terjadi saat petugas operasi gabungan penertiban parkir on street dari Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan dan Suku Dinas Perhubungan Jaksel melakukan penertiban parkir liar di sejumlah ruas jalan di wilayah tersebut, Senin (12/11/2012). Saat berada di Jalan Iskandarsyah, Kebayoran Baru, misalnya, petugas menemukan dua kendaraan yang diparkir di di badan jalan di samping kantor pemasaran dan galeri motor gede buatan Amerika Serikat.


Satu kendaraan yang diparkir di situ adalah sebuah mobil Mitsubishi pikap bernomor polisi B 9700 HG yang mengangkut dua motor gede tersebut. Yang lainnya adalah mobil Toyota Innova milik customer service galeri motor itu. Di badan jalan tersebut terdapat garis pembatas berwarna putih yang terlihat sebagaimana layaknya pembatas parkir legal.


"Kami tidak asal bikin parkir. Ini sudah ada izinnya, koordinasi dengan polisi dari Mabes (Polri). Kan tahu sendiri, babe (bos) di sini kan dekat juga sama orang-orang Mabes," kata seorang staf berpakaian safari yang datang menemui para petugas operasi.


Kepada petugas, ia bersikukuh tidak menyalahi aturan. Namun, petugas tak menghiraukan alasan tersebut. Kepala Satlantas Polrestro Jaksel Komisaris Hindarsono tetap memerintahkan penindakan dan meminta pengemudi kendaraan dihadirkan untuk menunjukkan surat-surat kendaraan.


"Parkir di sini sudah biasa, enggak mengganggu kok, kan sementara saja. Kendaraan yang lewat sini juga cuma sedikit, enggak sampai macet," gerutu staf itu sambil berjalan pergi membawa surat tilang.


Situasi berbeda ditemukan petugas saat mendatangi kawasan Santa, Kebayoran Baru. Kawasan wisata kuliner dan ruko perkantoran yang selama ini biasanya dipadati kendaraan yang parkir di kedua sisi jalan malah terlihat lengang. Padahal, wilayah tersebut menjadi salah satu target utama operasi selain di kawasan sekitar Blok-M.


"Heran, biasanya di sini yang paling ramai parkir on street-nya. Kok hari ini malah enggak ada yang parkir sembarangan," kataKomandan Regu Penertiban dari Sudin Perhubungan Jaksel M Tajier kepada rekan-rekan petugas lain.


Ia mengatakan, kawasan tersebut biasanya dipenuhi kendaraan terutama sepanjang waktu makan siang. Oleh karena itu, ia menduga rencana operasi tersebut telah bocor ke telinga para juru parkir di kawasan sepanjang Jalan Walter Monginsidi itu. Alhasil, petugas hanya menggembok dan menilang satu unit kendaraan di lokasi tersebut. "Kayaknya sudah bocor," ujar Tajier singkat sambil tersenyum.


Situasi berbeda ditemukan lagi di Jalan Sultan Hasanuddin. Salah satu dari empat pemilik kendaraan yang digembok petugas langsung mengajukan keberatan. Ia beralasan, sebelumnya ia menyerahkan mobil tersebut kepada petugas vallet parking. Namun, area parkir yang digunakan pengelola parkir ternyata badan jalan umum yang ramai dilalui kendaraan.


Petugas tanpa segan menilang kendaraan tersebut. Adapun pihak pengelola yang menjadikan badan jalan sebagai parkir khusus berbayar mahal dimintai pertanggungjawaban di kantor polisi.


Tajier mengatakan bahwa kawasan seputar Santa, Senopati, dan Melawai kerap diwarnai kemacetan akibat kesemrawutan perparkiran. Oleh karena itu, merujuk pada Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2012, penertiban pun dilakukan.


Namun, penertiban parkir liar di badan jalan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak pihak yang perlu terlibat dalam menyukseskan kelancaran lalu lintas dan ketertiban umum. Pihak pemberi izin perparkiran, pengelola gedung, petugas pengawas, pemilik kendaraan, hingga orang-orang yang mengais rezeki dengan mengumpulkan receh demi receh ongkos parkir, semuanya bisa dianggap ikut bertanggung jawab.












00.54 | 0 komentar | Read More

Jackson Gagal, Lakers Pilih DAntoni




Jackson Gagal, Lakers Pilih D'Antoni





Selasa, 13 November 2012 | 00:11 WIB













AP Photo/Mark J Terrill


Guard Los Angeles Lakers, Kobe Bryant (kiri), berusaha menjaringkan bola dikawal forward Detroit Pistons, Jason Maxiell, pada laga kompetisi bola basket NBA di Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (4/11).





LOS ANGELES, Kompas.com - Klub NBA, Los Angeles Lakers gagal mencapai kesepakatan untuk menarik pelatih legendaris Phil Jackson.

Lakers akhirnya menunjuk mantan pelatih Phoenix SUns dan New York Knicks, Mike D'Antoni sebagai pengganti pelatih Mike Brown yang dipecat.

Sebenarnya harapan utama para penggemar Lakers adalah kembalinya Phil Jacksopn, pelatih yang pernah memberi Lakers lima gelar juara NBA.

Namun kesepakatan dengan Jackson gagal dicapai, sehingga manajemen klub akhirnya memutuskan mengontrak D'Antoni, 61. D’Antoni, pernah menangani Denver Nuggets, Phoenix Suns dan tahun lalu menangani New York Knicks.

Nama D'Antoni didukung oleh pemilik klub Jerry Buss mau pun para pemain seperti Kobe Bryant dan Steve Nash.







Editor :


A. Tjahjo Sasongko















00.49 | 0 komentar | Read More

NU Dorong BNN Tes Urine Staf Istana


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendorong Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan tes urine terhadap staf di lingkungan Istana Negara. Hal itu dikatakan Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU Andi Najmi Duaidi, Senin (12/11/2012), di Jakarta. Menurutnya, tes ini akan membuktikan dugaan mafia di Istana yang dilontarkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

"Langkah ini secara tak langsung menjadi pembuktian ada tidaknya mafia, seperti diindikasikan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD," kata Andi.

Menurut Andi, tes urine terhadap staf di lingkungan Istana Negara dapat dilakukan oleh BNN sebagai penjabaran atas tugas-tugasnya sesuai undang-undang. "Tugas BNN itu sesuai undang-undang ada dua, yaitu pencegahan dan penindakan. Tes urine adalah bagian dari pencegahan," kata Andi.

Ia mengungkapkan, jika ternyata ditemukan adanya staf Istana Negara yang pengguna narkoba, indikasi yang disampaikan Mahfud bisa jadi benar, dan harus ditindaklanjuti secara serius.

Secara terpisah, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mendesak agar kesalahan dalam pemberian grasi tidak terulang di waktu mendatang. "Kejadian ini harus dijadikan sebagai bahan introspeksi diri, baik oleh Presiden secara pribadi atau para staf pemberi masukan. Ke depan harus lebih hati-hati, jangan sampai ada lagi masukan yang salah ke Presiden," ujarnya.

Seperti diberitakan, Ketua MK Mahfud MD mengindikasikan adanya mafia di lingkungan Istana Negara terkait pemberian grasi untuk terpidana kasus narkoba Meirika Franola alias Ola. Hukumannya pun menjadi seumur hidup, dari sebelumnya vonis mati. Setelah mendapatkan grasi, Ola diduga menjadi otak penyelundupan sabu 775 gram dari India ke Indonesia. Sabu itu dibawa oleh kurir, NA (40), dengan menumpang pesawat. NA, yang seorang ibu rumah tangga, ditangkap di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, 4 Oktober lalu.

Baca juga:
SBY: Saya Bertanggung Jawab atas Grasi Ola
Sudi: Grasi Ola "Clear"
4 Kejanggalan Grasi SBY kepada Gembong Narkoba
Todung Dukung Grasi Ola

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Grasi Terpidana Narkoba







Editor :


Inggried Dwi Wedhaswary









00.22 | 0 komentar | Read More

Obama "Kerahkan" Rakyat Hadapi Republik



Defisit Anggaran


Obama "Kerahkan" Rakyat Hadapi Republik





Penulis : Simon Saragih | Senin, 12 November 2012 | 22:47 WIB













WASHINGTON, KOMPAS.com - Secara implisit Presiden AS Barack Obama hendak mengerahkan rakyat AS untuk menekan Partai Republik. Ini bertujuan agar kubu Partai Republik menciptakan atau menyetujui peraturan yang memungkinkan negara kembali memajaki warga terkaya AS.


Obama mengatakan di Washington, Senin (12/11), bahwa pada hari Selasa (13/11) dia menemui para pemimpin serikat buruh. Ini bertujuan untuk meminta publik mendukung niatnya soal pemajakan dengan persentase lebih tinggi pendapatan warga kaya atau yang berpendapatan di atas 250.000 dollar AS per tahun.


Ketua DPR AS John Boehner (dari Partai Republik) masih mengindikasikan keberatan Partai Republlik untuk memajaki warga terkaya AS. Padahal pajak ini diperlukan untuk menutupi defisit anggaran pemerintah AS yang tiap tahun membengkak terus.


Pekan lalu Obama juga sudah menegaskan bahwa rakyat telah memberikan dia mandat tentang apa yang dia janjikan saat kampanye, khususnya pemajakan para warga terkaya.


"Rakyat menyutujui program saya," katanya. Jika Partai Republik bersikeras menolak usulan Obama, tidak tertutup kemungkinan aksi protes rakyat kembali bergema.


Dalam beberapa tahun terakhir sebuah gerakan dunia bernama"Occupy" gencar menentang kesenjangan pendapatan dan mengkritik kebijakan pemerintah yang selama ini selalu berpihak pada para kapitalis dan warga terkaya.


















00.02 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger