Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Ormas Minang Polisikan Hanung Bramantyo

Written By rajablos on Selasa, 08 Januari 2013 | 00.56


Hanung dan Novel Harmoni Dalam Tanda Tanya

Hanung dan Novel Harmoni Dalam Tanda Tanya (sumber: Antarafoto)




Film 'Cinta Tapi Beda' dianggap menyebarkan rasa kebencian serta menggambarkan hal yang bertolak belakang dengan adat Minang.

Film anyar karya Hanung Bramantyo berjudul 'Cinta Tapi Beda' menuai kontroversi. Film yang menceritakan kisah cinta dua pasang remaja berbeda agama itu, dianggap telah menanamkan rasa kebencian dan menggambarkan sesuatu yang bertolak belakang dengan adat Minangkabau.
 
Badan Organisasi Kebudayaan Alam Minang, Ikatan Mahasiswa Minang dan Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) pun melaporkan Hanung, Raam Punjabi, serta pemeran utama perempuan Agni Pratistha ke Polda Metro Jaya terkait film "Cinta Tapi Beda". Laporan tiga ormas Minang itu tercatat dengan nomor laporan TBL/35/I/2013/PMJ/Dit Reskrimum.
 
"Film itu menampilkan suatu perbuatan yang menanamkan rasa kebencian dan menggambarkan sesuatu yang bertolak belakang dengan adat Minang," papar Zulhendri Hasan. Hal tersebut diungkap Zulhendri, selaku Kuasa Hukum IPPMI, setelah melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya, Senin (7/1).
 
Dikatakan Zulhendri, suku Minang identik dengan Islam. Sementara itu, peran aktris perempuan diceritakan berasal dari suku Minang dan menganut agama Katholik.
 
"Kalau orang dengar kata Minang pasti langsung identik dengan suku Minangkabau Padang di Indonesia dan suku Minang identik dengan Islam. Ini kan sudah menggambarkan sesuatu yang bertolak belakang," tegasnya.
 
Selain itu - Diana nama peran perempuan dalam film itu  mengatakan, masakan kesukaannya adalah babi rica-rica. Hal yang juga bertolak belakang dengan budaya Minang.
 
Zulhendri mengungkapkan, apabila ingin menampilkan sebuah kisah tentang perbedaan agama, jangan serta merta menampilkan perbedaan suku.
 
"Kalau Hanung ingin menampilkan (perbedaan) agama cukup tampilkan beda agama, tanpa tampilkan beda suku. Tapi kenapa dia menampilkan perbedaan suku yang tidak pada tempatnya. Kita terima kalau tampilkan beda agama, lalu sosial culture ditampilkan yang sesuai," tandasnya.
 
Lebih lanjut Zulhendri juga menuntut agar Lembaga Sensor Film menghentikan penayangan film 'Cinta Tapi Beda', karena bertentangan dengan UU No.33 Tahun 2009 tentang perfilman, khususnya Pasal 2 dan Pasal 6 huruf C, D,  E, dan F.

00.56 | 0 komentar | Read More

Tak Ada yang Melihat Kehadiran Mobil Rasyid di Tebet


JAKARTA, KOMPAS.com — Para penjaga portal-portal kompleks perumahan di Jalan Tebet Barat mengaku tidak melihat kehadiran mobil BMW X5 B 272 HR yang dikemudikan M. Rasyid Amrullah Rajasa (22) pada malam Tahun Baru.


"Semua portal di sini ditutup serentak jam 11 malam. Semua mobil yang masuk kami catat. Jadi, kalau mobilnya masuk ke sini, pasti ketahuan. Coba tanya ke pacarnya aja apa benar dia (Rasyid) ke mari," kata Sarwo Edhi, koordinator petugas keamanan di RT 10 RW 05 Tebet Barat, Jakarta Selatan, saat ditemui, Senin (7/1/2013) malam.


Rasyid sebelumnya mengaku menghabiskan malam Tahun Baru bersama pacarnya Prilla Kinanti Irawan. Dari sebuah lokasi nongkrong di Kemang, ia mengantarkan Prilla ke rumahnya pada sekitar pukul 01.00 dini hari tanggal 1 Januari. Selanjutnya, keduanya ngobrol di rumah yang terletak di Jalan Tebet Barat XI hingga sekitar pukul 05.00 WIB.


Akses menuju rumah dengan pagar kayu yang dicat putih yang ditempati Prilla dan keluarganya itu dikelilingi sejumlah portal. Dari arah Jalan Tebet Barat XII, terdapat portal yang dijaga Sarwo dan rekan-rekannya.


Untuk portal di dekat pertigaan Jalan Tebet Barat XI dan Tebet Barat Raya, terdapat sebuah portal lagi. Tak jauh dari situ, terdapat portal lagi di Jalan Tebet Barat Raya. Kedua portal ini dijaga oleh Toto dan Mahmudi secara bergantian.


"Kalau portal ini ditutup mati jam 23.00. Warga sini sudah tahu, jadi enggak lewat sini. Jadi, kalau benar dia ke sini pasti lewat portal yang dijaga Toto dan Mahmudi," terang Sarwo.


Keterangan Sarwo dibenarkan rekannya Wahyudi. Ia menjelaskan, pada malam pergantian tahun hingga pagi hari, ia yang menjaga portal di sekitar taman RW 05 Tebet Barat. Namun, Yudi, sapaan Wahyudi, mengaku tidak melihat kehadiran mobil BMW selepas tengah malam di rumah Prilla.


"Warga sini cuma satu orang yang pakai BMW. Jadi, kalau ada BMW lain yang masuk pasti kami tahu," ujar Yudi memastikan.


Saat ditemui di pos jaga, Toto pun mengaku tidak melihat kehadiran BMW Rasyid. Tak hanya itu, mobil tersebut pun sejauh ini belum pernah dilihatnya berada di sekitar rumah Prilla. Ia mengaku bersama Mahmudi sudah mengenal baik semua mobil milik warga.


"Jadi, kalau ada mobil orang luar yang masuk, pasti kami tanyain. Kayaknya nggak mungkin lolos dari pantauan karena kompleks ini dikelilingi portal," terang Toto.


Keterangan yang sama juga diperoleh dari Slamet, pemilik warung, yang terletak di antara rumah Prilla dan portal. Slamet mengaku begadang hingga pagi pada malam Tahun Baru. Meski demikian, ia dan rekan-rekannya yang berkumpul di lokasi yang berjarak belasan meter dari rumah Prilla tak melihat kedatangan maupun kepulangan mobil BMW yang dikemudikan Rasyid.


"Iya sudah dengar dari TV. Tapi, kami tidak lihat dia di sini, padahal kami nongkrong sampai pagi," tutur Slamet.


Ia menjelaskan, jika benar Rasyid datang sekitar pukul 01.00, akses menuju rumah Prilla pasti melintas di depan warungnya. Pasalnya, portal dari arah RS Tebet ditutup, termasuk untuk warga RW 05. Senada dengan para penjaga portal, Slamet tidak yakin, Rasyid berada di rumah Prilla seusai malam pergantian tahun.












00.54 | 0 komentar | Read More

EFI Undang 30 Atlet ke Pelatnas Berkuda



Berkuda


EFI Undang 30 Atlet ke Pelatnas Berkuda





Penulis : Emilius Caesar Alexey | Senin, 7 Januari 2013 | 20:46 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Federasi Berkuda Indonesia atau Equestrian Federation of Indonesia (EFI) memanggil 30 atlet senior dan yunior untuk mengikuti pelatnas SEA Games 2013 di Myanmar.




Malaysia dan Thailand menolak pembatasan umur atlet pada cabang berkuda untuk SEA Games 2013 mendatang. Oleh karena itu, EFI memutuskan untuk menggunakan atlet senior guna menghadapi mereka.


-- Prasetyana Sumiskun




Manajer pelatnas berkuda, Prasetyana Sumiskun, Senin (7/1)  di Jakarta, mengatakan, EFI mengubah komposisi atlet, dari atlet yunior menjadi atlet senior.


"Malaysia dan Thailand menolak pembatasan umur atlet pada cabang berkuda untuk SEA Games 2013 mendatang. Oleh karena itu, EFI memutuskan untuk menggunakan atlet senior guna menghadapi mereka. Sebelumnya, kami menyiapkan atlet yunior karena tingkat kesulitan yang diperlombakan relatif rendah," kata Prasetyana.


Cabang berkuda akan memperlombakan enam nomor pada tiga disiplin, yaitu lompat rintangan, tunggang serasi, dan ketahanan (endurance). Salah satu tingkat kesulitan yang dinilai relatif rendah adalah pada disiplin lompat rintangan yang menggunakan rintangan setinggi satu meter. Padahal atlet senior Indonesia terbiasa melompati rintangan 1,4 meter.


Ke-30 atlet itu akan menjalani seleksi bertahap mulai Maret sampai Mei untuk mencari 15 atlet terbaik. Mereka diharapkan mengulang sukses SEA Games 2011 saat cabang ebrkuda menyumbang tiga emas untuk Indonesia. 



















00.49 | 0 komentar | Read More

Yusril Pertanyakan Kantor Golkar, Rapat Pleno KPU Panas





Yusril Pertanyakan Kantor Golkar, Rapat Pleno KPU Panas





Penulis : Dian Maharani | Senin, 7 Januari 2013 | 23:47 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Penyampaian nota keberatan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi dan penetapan parpol peserta Pemilu 2014 masih berlangsung di ruang sidang Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Senin (7/1/2013) malam.


Ruang sidang bahkan sempat memanas ketika Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mempertanyakan status gedung Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.


"Kantor DPP Golkar di Slipi itu, punya siapa? Setahu saya, itu kan milik negara. Itu aset milik Sekretariat Negara," ujarnya.


Yusril mengatakan, sekretariat parpol harus gedung milik sendiri, pinjam pakai atau sewa. Hal itu, kata Yusril tertuang dalam peraturan Pemilu. "Nah ini kapan (Golkar) sewa? Coba buktikan. Semua aset negara itu harus terdaftar di Kementerian Keuangan," ucapnya.


Peserta rapat pleno pun langsung merespon dengan saling melempar pendapatnya dan bersaut-sautan. Ada pula yang berteriak keras hingga situasi memanas. Pihak KPU yang berada di depan pun hanya terdiam. "Ayo, jawab!" ucap salah seorang peserta sidang.






Editor :


Erlangga Djumena















00.22 | 0 komentar | Read More

Corsec Mandiri Kandidat Terkuat Dirut Bank Mutiara


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Mutiara batal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Senin ini (7/1/2012). Manajemen memundurkan jadwal hingga pertengahan Januari.


"Dalam dua minggu ke depan, kami akan mengadakan RUPS membahas posisi direktur utama," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara, Rohan Hafas, Minggu (6/1/2012).


Ia tak menjelaskan penyebab perubahan jadwal. Ia hanya menduga ada ketidakcocokan jadwal dengan pemegang saham, yakni Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Manajemen menepis rumor bahwa penundaan RUPSLB terjadi lantaran ada perbedaan pendapat dalam memilih pengganti Maryono, mantan direktur utama yang kini memimpin BTN.


Sumber KONTAN yang mengetahui masalah ini memastikan, calon kuat pengganti Maryono belum berubah. Nama Sukoriyanto Saputro, Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan) Bank Mandiri, masih menempati peringkat teratas.


Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, sebelumnya juga mengonfirmasi anak buahnya itu bakal menduduki jabatan Direktur Utama Bank Mutiara. "Kami mendukung bankir-bankir kami yang akan berkarir di tempat lain," jelasnya.


Rohan menambahkan, RUPSLB hanya membahas pergantian Dirut. Sedangkan proses divestasi merupakan wilayah pemegang saham dan penasihat transaksi, Danareksa. Seperti kita tahu, LPS kembali menawarkan bank penerima bailout sebesar Rp 6,7 triliun pada Januari 2013 ini.


Ada beberapa investor yang berminat, salah satunya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). Namun, perusahaan yang dipimpin Jusuf Hamka ini belum mengajukan permohonan apapun. Belakangan, banyak yang meragukan. Maklum, aset CMNP hanya Rp 3,38 triliun, sedangkan harga Bank Mutiara Rp 6,7 triliun. CMNP juga bukan lembaga keuangan, sehingga komitmennya agak diragukan. (Nina Dwiantika/Kontan)


00.02 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger